Laman

Senin, 18 Maret 2013

Penggali Kubur Saksikan Berbagai Peristiwa Aneh

WARTA ANDALAS, SAWAHLUNTO - Rangkaian sejumlah peristiwa aneh kerap kali dialami Untung, pria paruh baya yang telah mengabdikan dirinya sejak tahun 2005 silam pada masyarakat, sebagai penggali kubur.
Untung yang bertemu wartaandalas.com di kawasan Sapan kelurahan Durian II, menuturkan berbagai pengalaman yang menurutnya terbilang aneh.  Betapa tidak, dari profesinya sebagai penggali kubur, beberapa kali ia mendapatihal-hal yang terjadi diluar akal sehatnya, baik pada saat penggalian liang lahat maupun saat prosesi pemakaman.

Sambil sesekali menghisap rokok kreteknya dalam-dalam, ia pun mulai menceritakan beberapa peristiwa yang pernah dialaminya. Namun demikian, demi menjaga nama baik keluarga yang ditinggalkan, ia tak mau menyebutkan proses pemakaman siapa saja yang mengalami keanehan atau keganjilan.

“Di pemakaman Dwi Lahan yang ada di Sapan, seingat saya sudah tigs kali saya mengalami keanehan. Yang pertama, keanehannya adalah air yang menyembur dari dalam lubang yang sudah saya gali,”paparnya.
Padahal, lanjut Untung, sebelum jenazahnya dibawa ke pemakaman, tak ada sedikitpun air yang mengalir disana. Tetapi begitu keranda yang berizi jenazah tersebut memasuki gapura pemakaman, tiba-tiba saja air menyembur dali dalam bumi.

 “Saya dan kawan-kawan yang sedang menggali makam sudah berusaha menghentikan dengan menyumbat semburan air itu. Tapi tetap saja airnya menyembur. Bahkan, ketika saya tutup dengan tanah dan saya injak dengan kuat, kaki saya terpental. Seperti ada sebuah kekuatan yang menolak pijakan kaki saya,” terangnya, sambil mengenang peristiwa tersebut.

Selain peristiwa tersebut, Untung juga mengisahkan tentang kejadian aneh lainnya, yakni lubang lahat yang tak muat untuk memasukan jenazah.

“Saat itu, saya sangat yakin bahwa ukuran galian liang lahatnya sudah saya lebihkan beberapa centimeter. Tetapi ketika jasad yang meninggal dunia itu dimasukkan, lubang itu tak cukup untuk menampung ukuran badan jenazah,” ujarnya, terlihat serius.

Usai menyalakan rokok kreteknya, ia pun kembali melanjutkan ceritanya. Dikisahkan, setelah jasad tersebut tak bisa masuk, ia pun berinisiatif untuk kembali menambah ukuran panjang lubang kunuran itu.

“Saya ingat betul, waktu itu sudah saya tambahkan sekitar 10 centimeter. Tetapi ketika jenazah dimasukkan, lagi-lagi ukurannya tak juga cukup untuk menampung jenazah. Lalu saya coba untuk menambah ukuran dengan kembali menggali tanah kuburan itu. Tapi sia-sia. Kali inipun tetap tak muat,”ungkapnya.

Setelah kami berunding dengan keluarga dan tokoh masyarakat yang hadir pada saat itu, akhirnya kami memaksakan jenazah itu dimasukkan dalam lubang yang sempit, dengan sedikit menekuk dibagian kakinya.

“Setelah kejadian itu, kami semua sepakat untuk tidak bercerita pada siapapun, demi menjaga nama baik keluarganya. Andapun termasuk orang yang tidak akan saya kasih tau,” imbuhnya, sambil tertawa.

Selain kisah yang aneh dan menyusahkan, Untung yang pernah bekerja di sebuah perusahaan kontraktor ternama dan berkantor di Jakarta sehingga ia harus berulangkali naik pesawat Garuda jika dipanggil kekantor pusat itu juga menceritakan tentang peristiwa aneh saat sedang menggali kuburan, tetapi menyenangkan.
Betapa tidak, untuk penggalian satu makam dilokasi yang memiliki struktur tanah cukup keras tersebut,  biasanya makan waktu hingga 4 jam.

“Namun, belum saja sampai dua jam kami menggali, tanpa kami sadari lubang yang kami gali sudah cukup. Seperti tak percaya, kemudian kami melihat jam, dan ternyata baru separuh waktu dari biasanya,” tuturnya lagi.
Memang, lanjut Untung, semasa hidupnya jenazah tersebut dikenal sebagai orang yang sangat baik dalam bergaul ditengah masyarakat.

“Dari beberapa peristiwa ini, kiranya patut kita jadikan sebagai pelajaran agar nantinya kita dimudahkan dalam segala sesuatunya, saat kita menghadap sang khaliq,”pungkasnya. (ap)     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar